Sabtu, 26 November 2011

peran masyarakat dalam upaya pencegahan narkoba

peran masyarakat dalam upaya pencegahan narkoba.

Dalam usaha pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, tokoh-tokoh masyarakat diharapkan untuk tampil sebagai aktor utama dalam menggerakkan masyarakat, terutama para orang tua, para remaja, sekolah, kelompok masyarakat, dan oraganisasi-organisasi sosial di sekitar lingkungan untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba secara terpadu.
Potensi masyarakat khususnya tokoh masyarakat sesungguhnya mempunyai kekuatan strategis apabila digerakkan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Mengapa? Karena pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat adalah upaya untuk memberi kekuatan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan melakukan upaya-upaya untuk mencapai kebutuhan tersebut. Pendekatan ini dianggap relevan dalam mengatasi masalah narkoba di kalangan masyrakat karena:
 
  1. Masalah narkoba adalah masalah masyarakat yang membutuhkan perhatian dan jawaban dari masyrakat sendiri;
  2. Masyarakat setempat lebih mengetahui masalah lingkungan mereka sendiri daripada siapapun; 
  3. Masyarakat setempat ikut terlibat dalam program-program yang mereka buat dan mereka kembangkan sendiri.
 
 
 sumber:
http://www.bnpjabar.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=321:peran-masyarakat-dalam-upaya-pencegahan-penyalahgunaan-narkoba&catid=71:artikel&Itemid=172
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

masalah sosial kemasyarakatan di indonesia

 MASALAH SOSIAL KEMASYARAKATAN DI INDONESIA.

Ketika membahas social kemasyarakatan Indonesia sangat terasa sekali Bagaimanapun kemiskinan tidak dapat dipisahkan dari keadilan sosial, PALING sedikit 23,63 juta penduduk Indonesia terancam kelaparan saat ini, di antaranya 4,35 juta tinggal di Jawa Barat. Ancaman kelaparan ini akan semakin berat, dan jumlahnya akan bertambah banyak, seiring dengan Mereka yang terancam kelaparan adalah penduduk yang pengeluaran per kapita sebulannya di bawah Rp 30.000,00.

Di antara orang-orang yang terancam kelaparan, sebanyak 272.198 penduduk Indonesia, berada dalam keadaan paling mengkhawatirkan. Dari jumlah itu, sebanyak 50.333 berasal dari Jawa Barat, di antaranya 10.430 orang tinggal di Kabupaten Bandung dan 15.334 orang tinggal di Kabupaten Garut. Mereka yang digolongkan terancam kelaparan dengan keadaan paling mengkhawatirkan adalah penduduk yang pengeluaran per kapitanya di bawah Rp 15.000,00 sebulan.

Angka-angka ancaman kelaparan itu dapat disimak dalam laporan Survei Sosial Ekonomi Nasional 1996 dalam buku "Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia 1996" yang dipublikasikan Biro Pusat Statistik, dan buku "Data Sosial Ekonomi Masyarakat Jawa Barat Tahun 1996" yang dipublikasikan Kantor Statistik Provinsi Jawa Barat.

Karena data dalam laporan itu diperoleh pada tahun 1996, saat Indonesia belum terpuruk dalam krisis ekonomi, maka sudah selayaknya perlu disimak dengan lebh hati-hati. Salah satu rambu kehati-hatian yang diperlukan adalah keadaan Indonesia saat ini yang ditandai dengan meroketnya harga, sedangkan pendapatan penduduk merosot yang antara lain disebabkan oleh banyaknya orang yang terkena PHK.

Ada kemungkinan angka tahun 1996 itu lebih baik daripada keadaan Indonesia 1998. (Pada saat makalah ini ditulis, penulis belum membaca buku "Statistik Kesejahteraan Rakyat 1997" yang diterbitkan BPS, Maret 1998).

Dalam keadaan yang begitu berat, sebagian penduduk Indonesia terpaksa mengais sah untuk mempertahankan hidupnya, seperti terpang dalam cover majalah internasional Newsweek, 27 Juli 1998, dan Pikiran Rakyat, 6 Agustus 1998.

Kemiskinan dalam pengertian konvensional pada umumnya (income) komunitas yang berada dibawah satu garis kemiskinan tertentu. Oleh karena itu sering sekali upaya pengentasan kemiskinan hanya bertumpu pada upaya peningkatan pendapatan komunitas tersebut. Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa pendekatan permasalahan kemiskinan dari segi pendapatan saja tidak mampu memecahkan permasalahan komunitas.

Karena permasalahan kemiskinan komunitas bukan hanya masalah ekonomi namun meliputi berbagai masalah lainnya. Kemiskinan dalam berbagai bidang ini disebut dengan kemiskinan plural. Menurut Max-Neef et. al, sekurang-kurangnya ada 6 macam kemiskinan yang ditanggung komunitas, yaitu :

1. Kemiskinan sub-sistensi, penghasilan rendah, jam kerja panjang, perumahan buruk, fasilitas air bersih mahal.

2. Kemiskinan perlindungan, lingkungan buruk (sanitasi, sarana pembuangan sampah, polusi), kondisi kerja buruk, tidak ada jaminan atas hak pemilikan tanah.

3. Kemiskinan pemahaman, kualitas pendidikan formal buruk, terbatasnya akses atas informasi yang menyebabkan terbatasnya kesadaran atas hak, kemampuan dan potensi untuk mengupayakan perubahan.

4. Kemiskinan partisipasi , tidak ada akses dan kontrol atas proses pengambilan keputusan yang menyangkut nasib diri dan komunitas.

5. Kemiskinan identitas, terbatasnya perbauran antar kelompok sosial, terfragmentasi.

6. Kemiskinan kebebasan, stres, rasa tidak berdaya, tidak aman baik di tingkat pribadi maupun komunitas.

Bila ditinjau dari konsep kebutuhan, maka 6 macam kemiskinan ini bisa diatasi dengan pemenuhan dua macam kebutuhan diatas. Kemiskinan ekonomi diatasi dengan memenuhi kebutuhan praktis sedang kemiskinan yang lain diatasi dengan pemenuhan kebutuhan strategis .

Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan

Akhir-akhir ini terlihat kecenderungan bahwa kemiskinan akan lebih banyak ditemui di wilayah perkotaan seiring dengan meningkatnya urbanisasi den krisis ekonomi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Padahal sebelumnya kemiskinan diidentikkan dengan fenomena desa atau daerah terpencil yang minus sumber dayanya. 







sumber:
http://www.gudangmateri.com/2010/08/masalah-sosial-kemasyarakatan-di.html

Sabtu, 19 November 2011

Fungsi keluarga dalam kehidupan individu

      Keluarga adalah unit / satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group . Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadian dalam masyarakat. Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara individu dimasyarakat.  
    Ada tiga elemen utama dalam struktur internal keluarga, yaitu 1) Status sosial,dimana dalam keluarga distrukturkan oleh tiga struktur utama, yaitu bapak/suami, ibu/istri dan anak-anak. Sehingga keberadaan status sosial menjadi penting karena dapat memberikan identitas kepada individu serta memberikan rasa memiliki, karena ia merupakan bagian dari sistem tersebut, 2) Peran sosial, yang menggambarkan peran dari masing-masing individu atau kelompok menurut status sosialnya dan 3) Norma sosial, yaitu standar tingkah laku berupa sebuah peraturan yang menggambarkan sebaiknya seseorang bertingkah laku dalam kehidupan sosial.

    Beberapa fungsi, diantaranya yaitu :
1.    Fungsi Reproduksi
      Keluarga yang dibangun melalui lembaga suci pernikahan, dimaksudkan untuk melahirkan keturunan yang sah. Namun saat ini, makin banyak keluarga yang tidak mampu melaksanakan fungsi ini. Faktor yang mempengaruhidiantaranya adalah gaya hidup tak sehat sehingga memicu kegagalan pasangan suami-istri mendapatkan keturunan. Di sisi lain, keluarga makin membatasi jumlah keturunan karena adanya kekhawatiran-kekhawatiran seperti: biaya persalinan mahal, biaya pendidikan anak mahal, dan malu kalau banyak anak. Terlebih kaum perempuan, makin banyak yang enggan hamil, melahirkan dan menyusui anak karena sibuk berkarier atau takut merusak keindahan tubuhnya. Padahal, bila fungsi reproduksi ini diabaikan, eksistensi keluarga dan bahkan manusia akan terancam.
2.    Fungsi Ekonomi
     Terbentuknya keluarga, berarti terwujudnya kesatuan dan kemandiri ekonomi. Keluarga mendapatkan harta dan membelanjakan untuk memenuhi keperluan seluruh anggota keluarga sehingga terwujud kesejahteraan. Namun, fungsi ini kerap sulit dilakukan sebuah keluarga manakala problem akses terhadap sumber-sumber ekonomi tertutupi. Banyak pengangguran dari kalangan suami, padahal dialah penopang nafkah keluarga. Di sisi lain, harga-harga kebutuhan pokok terus meroket sehingga nafkah kerap tak mencukupi untuk seluruh anggota keluarga. Sehingga tidak mengherankan apabila masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan.
3.    Fungsi Sosial
    Fungsi sosial di sini dimaksudkan bahwa dengan adanya keluarga otomatis memberikan status pada seseorang yang menjadi anggota keluarga selain itu juga terkadang menjadi sebuah prestise kepada anggota keluarga.
4.    Fungsi Protektif
     Fungsi protektif yang dapat dilakukan keluarga diantaranya adalah dengan  melindungi anggotanya dari ancaman fisik, ekonomis dan psikososial.
5.    Fungsi Rekreatif
     Selain fungsi-fungsi yang sudah disebutkan di atas, keluarga juga memberikan fungsi rekreatif bagi para anggotanya yaitu memberikan hal-hal yang bersifat menyenangkan atau yang bersifat hiburan.
6.    Fungsi Afektif
      Idealnya, keluarga merupakan sumber kasih sayang yang didapat oleh seseorang karena tumbuh kembang seseorang secara tidak langsung dipengaruhi oleh kasih sayang yang diberikan oleh keluarga. Namun sekarang ini, banyak anak-anak yang tidak memperoleh kasih sayang yang cukup dari keluarganya.
7.    Fungsi Edukatif
     Fungsi edukatif di sini adalah dengan memberikan pendidikan yang sebaik-baiknya bagi anak-anak dan ataupun anggota keluarga lainnya.
8.    Fungsi Religius
      Dalam hal ini, fungsi religius dilakukan dengan memberikan pengalaman keagamaan kepada para anggota.

sumber:
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_7407/title_tugas-isd-fungsi-keluarga-dalam-kehidupan/

Pemuda dan identitas

      Pemuda merupakan sekolompok orang yang mempunyai semangat dan sedang dalam tahap pencarian jati diri. Pemuda juga merupakan generasi penerus bangsa. Beberapa orang mengatakan, pemuda tidak dilihat dari usianya melaikan dari semangatnya. Maju mundurnya suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pemuda.
      Sedangkan identitas atau jati diri merupakan sikap atau sifat yang ada dalam diri seseorang. Pada saat usia masih mudalah biasanya orang mulai melakukan pencarian jati diri atau mengenali identitas dirinya.
       Dalam tahap pencarian identitas inilah terkadang masih menemukan kendala. Apalagi dizaman yang serba bebas sekarang ini. Pergaulan merupakan faktor utama yang mempengaruhi terbentuknya jatidiri pemuda. Hal itu dapat dibuktikan dengan melihat media masa, tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa cukup banyak tindak kriminal yang yang diberitakan oleh media masa itu, pelakunya adalah para pemuda. Mulai dari tawuran antar pelajar, perkelahian antar geng, narokoba, dan tindakan asusila lain. Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa moral pemuda zaman sekarang sudah menurun dibanding pemuda generasi sebelumnya. Pemuda mulai kehilangan jati dirinya karena mereka cenderung ikut-ikutan ke dalam pergaulan yang bebas yang sedang ”in” saat ini.
     Sangat disayangkan apabila kita melihat pengambaran mengenai pemuda seperti diatas. Karena pemuda mempunyai semangat untuk melakukan perubahan yang sangat berpengaruh dalam meneruskan perjuangan bangsa dan agama. Ada beberapa solusi agar pemuda tidak kehilangan jatidirinya, yaitu sangat dibutuhkan peran orang tua dalam mendidik anak-anaknya agar bisa menjadi pemuda yang berguna. Selain itu, pendidikan agama dan akhlak yang mulia juga harus ditanamkan kepada para pemuda agar tidak mudah terpengaruh kedalam tindakan kemaksiatan.
      Oleh karena itu Kita sebagai pemuda-pemudi harapoan bangsa jangan sampai kehilangan identitas kita. Matrilah kita mulai perubahan dari diri kita sendiri agar kita dapat memajukan bangsa ini dan dan kita dapat menjadi pemuda yang bermanfaat bagi agama dan bangsa.



sumber:
http://liaambar.wordpress.com/2010/10/28/pemuda-dan-identitas/

Jumat, 18 November 2011

Kehidupan kota

    Kehidupan Kota memiliki masyarakat yang berkultur sangat tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
    Dalam masyarakat kota akan melakukan sosialisi apabila ada suatu hal yang dibutuhkan seperti mengurus KTP atau surat-surat penting lainnya tentunya dengan begitu kita akan jarang menemui tempat-tempat umum ramai oleh masyarakat seperti contoh dalam masjid atau mushola. Kalau kita lihat dalam masjid atau mushola yang ada dikota yang ada adalah orang-orang tertentu saja dan berkepentingan seperti DKM atau pengurus masjidnya sedangkan masyarakatnya lebih sibuk dengan urusannya masing-masing bahkan terkadang urusan agama sudah tidak menjadi prioritas lagi. Selain itu karena mobilitas orang perkotaan yang dibilang tinggi maka sosialisasi lingkungan agak terabaikan sehingga kadang kita menemui orang-orang yang tidak peduli dengan lingkungannya bahkan dengan tetangganya sendiri yang tinggal disebelahnya.    
      Walaupun masyarakat kota kurang bersosialisai namun mereka sangat menghormati perbedaan dan privasi. Masyarakat kota juga biasanya menyelesaikan masalah dengan cara pendekatan tanpa perlu membawa masa.
      Kehidupan kota mempunyai banyak kelebihan dan kekurangan, kelebihan tersebut diantaranya adalah : alat transportasi yang sudah memadai, tempat-tempat yang sangat penting bagi kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit dsb tidak terlalu jauh dari rumah, tempat dan sarana pendidikan lengkap, seluruh budaya ada di Jakarta, banyak berbagai macam toko yang menyediakan kebutuhan sehari-hari. Sedangkan kekurangannya, diantaranya adalah : lapangan kerja semakin sempit, kemacetan terjadi dimana-mana, tempat seperti diskotik sudah tersebar di setiap tempat.
         Karena rawannya kehidupan di kota, maka dari itu kita harus pintar-pintar menjaga diri, jika kalau tidak, akan menimbulkan efek yang sangat fatal. Orang terdekat, bahkan teman bisa menjerumuskan kita ke jurang yang sangat dalam atau bisa membawa kita ke arah yang negatif.
        
Sumber
http://anjuntadibgt40.blogspot.com/2011/01/kehidupan-kota-dan-desa.html

Kehidupan desa

     Ternyata kehidupan desa maupun kota tidak dilihat dari alat transportasi  atau tampilannya, namun dari kultur kehidupannya yang sangat kita sadari.
    Masyarakat desa memiliki kultur sangat peduli dengan lingkungan sekitarnya. Masyarakat Desa sangat aktif bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga apabila terjadi suatu masalah dalam lingkungan dengan cepat seluruh masyarakat akan mengetahui hal tersebut, hal ini juga terkadang berlaku pada masalah seseorang masyarakat. Tempat-tempat umum ramai dengan penduduknya seperti masjid, mushola atau balai warga. 
    Masyarakat pedesaan pun sangat memegang erat norma-norma keagamaan sehingga apabila ada sesuatu hal yang tidak sesuatu norma maka masyarakat akan dengan agresif menghadapinya, contoh kasusnya adalah hamil diluar nikah. Dalam kasus biasanya masyarakat desa akan mengusirnya dari tempat tinggalnya.
     Masyarakat sangat peduli dengan masyarakat sekitar terlebih lagi tetangga, masyarakat desa menganggap tetangga merupakan saudara dekatnya, sehingga bila meminta pertolongan maka tetanggalah yang pertama membantu, tentunya hal ini tidak dapat kita temui dikota. Namun sayangnya masyarakat dalam kehidupan desa kurang menghargai sebuah privasi karena urusan personal mereka adalah urusan masyarakat dan juga dalam menyelesaikan sebuah masalah terkadang masyarakat desa bertindak sangat agresif bahkan dengan kekerasan, seperti membakar rumah.



sumber:
http://anjuntadibgt40.blogspot.com/2011/01/kehidupan-kota-dan-desa.html

PENDUDUK DAN PERMASALAHAN

Penduduk dan Permasalahan

      Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara dengan nomor urut keempat dalam besarnya jumlah penduduk setelah China, India, dan Amerika Serikat. Lonjakan penduduk yang sangat tinggi atau baby booming di Indonesia akan berdampak sangat luas.
     Semakin banyaknya penduduk akan semakin menimbulkan permasalahan, diantaranya yaitu: Tidak tersedianya lapangan pekerjaan bagi penduduk yang tidak bekerja, pembangunan rumah penduduk di bantaran sungai, terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya berkecukupan pangan namun sekarang tidak lagi berkecukupan sehingga mereka berbondong-bondong pindah ke kota, beberapa kawasan juga mengalami pencemaran akibat pembangunan gedung, banjir yang terus menerus melanda berbagai tempat di Indonesia diakibatkan karena pembuangan sampah secara sembarangan oleh penduduk.
        Ujung dari semua ledakan penduduk itu adalah kerusakan lingkungan. Persoalannya rumit mengingat persoalan terkait dengan manusia dan lingkungan hidup. Butuh kesadaran besar bagi tiap penduduk, khusunya pasangan yang baru menikah, untuk merencanakan jumlah anak.


sumber:
http://izzahluvgreen.wordpress.com/2009/04/04/dampak-permasalahan-penduduk-di-indonesia-terhadap-lingkungan-hidup/

Tugas 3

  1.  Perspektif perilaku menyatakan bahwa perilaku sosial kita paling baik dijelaskan melalui perilaku yang secara langsung dapat diamati dan lingkungan yang menyebabkan perilaku kita berubah. Perbedaan utama dalam perspektif perilaku meletakkan struktur sosial (makro) sebagai perilaku sosial individu, sedangkan sebagian lebih memandang individu (mikro) merupakan agen yang aktif dalam membentuk perilakunya sendiri.Sebutkan beberapa contoh perilaku dalam struktur makro dan mikro, baik peran dalam masyarakat atau berdasarkan pengamatan

  • Perilaku dalam struktur sosial (makro) :Berdasarkan pengamatan budaya di Indonesia, Presiden mengambil peran kepemimpinan, yang berada di angkatan bersenjata mengambil peran pelindung, dan sehari-hari warga mengambil tanggung jawab untuk menjaga hidup ekonomi. Pada skala yang lebih kecil, terdapat struktur sosial dalam keluarga juga, Dalam “khas” keluarga, ibu mengambil posisi yang memelihara anak – anaknya, sementara ayah mengambil tanggung jawab untuk menghasilkan uang dan menyediakan suatu kebutuhan bagi anak–anaknya.

  • Perilaku dalam struktur individu (mikro) :Berdasarkan pengamatan di sekolah, seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).

Selasa, 15 November 2011

Tugas 2

  1. Dalam kehidupan kita dikenal ada tiga karakter dan lingkungan yang memiliki oleh manusia,yaitu: individu, keluarga, dan masyarakat. Demikianlah sebuah pemahaman dari tiga tipe/ pola kehidupan dan jelaskan pula contoh-contoh dari masing-masing kehidupan tersebut.
  • Pertumbuhan individu adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
    Pembagian pertumbuhan individu berdasarkan pisikologis:
  1. Masa vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun. Pada masaindividu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menentukan berbagai hal dalm dunianya 
  2. Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun, pertumbuhan anak dalam fungsi pancaindera, sebagai subyek yang mempunyai kebebasan untuk menghendaki sesuatu. 
  3. Masa intelektual dari kira-kira 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14 tahun. adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkri, amat realistis inggn tau, ingin belajar, gemar membentuk kelompok sebaya.
  4. Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20-21 tahun

  • Keluarga adalah unit/satuan masyarakatterkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil masyarakat.
    Konsep keluarga:
  1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan.
  2. Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk suatu rumh tangga (household).
  3. Keluarga itu merupakan satukesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkominikasi,yang memainkan peran suami dan istri,bapak dan ibu.
  4. Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.

  • Masyarakat adalah suatu istilah yang kitaa kenal dalam kehidupan sehari-hari, ada masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain. 
      Pertumbuhannya masyarakat dapat di golongkan menjadi:
      1. Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. 
      2. Masyarakat maju. Masyaraakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial,masyarakat tumbuh dan brkembang berdaarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan di capai.

      Tugas 1

      1. Pendidikan tinggi di harapkan dapat menghasilkan sejarah-sejarah yang mempunyai seperangkat    pengetahuan diantaranya; kemampuan akademis, kemampuan profesional, dan kemampuan personal . Sebutkan ketiga kemampuan tersebut dan jelaskan dengan contoh-contohnya.
      • Kemampuan akademis adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah,baik lisan maupun tulisan ,menguasai peralatan analisa,maupun berpikir logis,kritis,sistematis, dan analisa, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang di hadapi,serta mampu menawarkan alternative pemecahan.   
      Contoh : Tes kemampuan Akademis ini umumnya terbagi menjadi empat jenis. Yaitu, tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, tes logika, dan tes spasial atau gambar.  
      Tes verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan kata.
      Tes angka berfungsi mengukur kemampuan seseorang di bidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka dan tes angka dalam cerita.
      Tes logika berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita dan tes logika diagram.
      Sedangkan tes spasial atau tes gambar, berfungsi mengukur daya logika ruang yang dimiliki seseorang. Tes ini meliputi antara lain tes padanan hubungan gambar, tes seri gambar, tes pengelompokan gambar, tes bayangan gambar dan tes identifikasi gambar 
      • Kemampuan prefesional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini,para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.  
      Contoh jika kita akan menjadi petinju profesional sedangkan uang yang kita hasilkan untuk setiap bertanding hanya cukup untuk makan seminggu maka kita belum profesional, lalu bagaimana cara meningkatkan profesionalisme, menurut Tung Desem Waringin dengan membuat nilai tambah, jika kita bisa memukul KO dalam 30 detik maka sudah pasti harga setiap pertandingan akan mahal dan bisa hidup dari bertinju, trus bagaimana cara membuat nilai tambah.
      caranya belajar, berfikir, merencanakan dan melakukan aksi. Contoh: belajar google adsense, memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang dari google adsense, merencanakan menaikkan traffic agar google adsense yang didapat juga tinggi dan aksi, dari membuat email, menyusun blog, mendaftarkan blog ke google adsense, meletakkan kode adsense ke blog, menjalin relasi dengan blog besar, meningkatkan traffic, memanfaatkan advertising dll, terus belajar menaikkan nilai adsense dengan high paying keyword, terus belajar, mencoba dan terus beraksi, mungkin baru $1 lalu $10 lama - lama $100 bahkan $1000 ingat yang beda hanya nol dibelakang, semua itu hanya dibedakan seberapa kuat kita sudah menguasai cara menaikkan google adsense.
      • Kemampuan personal adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenagaahli diharapkan memiliki pengetahuan sehinga mampu menunjukan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan,kemasyarakatan, dan kenegaraan,serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat indonesia. 
      Contoh jika seorang individu mempunyai kemampuan di bidang komputer maka individu tersebut akan  menjadi tenaga ahli di bidang komputer, jika kemampuannya di bidang keuangan maka dia akan menjadi tenaga ahli pada bidang keuangan. Begitulah contoh dari tenaga ahli yang bekerja untuk memajukkan suatu pekerjaan yang di tanganinya, dan dapat menyelesaikan suatu masalah yang di hadapi dalam bidangnya dengan kemampuan personal yang seorang individu miliki