Rabu, 24 Juni 2015

JENIS PROTOKOL PADA JARINGAN INTENET

Apa itu Protokol Pada Jaringan Internet
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protocol digunakan untuk menentukan jenis layanan yang akan dilakukan pada internet.

DNS
DNS adalah kependekan dari Domain Name System (banyak juga sumber yg menyebut Domain Name Services dan Domain Name Server, tapi..selanjutnya silahkan baca dilink berikut ini :
http://www.mediafire.com/view/vqk9wg6p0m3cyz6/Riyan_Saputro_(26411295)_4.pdf 

Senin, 11 Mei 2015

Sistem Keamanan Jaringan Komputer

Apa itu Keamanan Jaringan
Satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada jaringan yang anti sadap atau tidak ada jaringan komputer yang benar-benar aman. Sifat dari jaringan adalah melakukan komunikasi. Setiap komunikasi dapat jatuh ke tangan orang lain dan disalahgunakan. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan..untuk baca yang selanjutnya silahkan buka link berikut ini : 
http://www.mediafire.com/view/ccsry1k2riurc44/Riyan_Saputro_(26411295)_3.pdf 

Selasa, 14 April 2015

7 MACAM OSI LAYER

Sejarah OSI Layer
Dahulu pada era 70-an, banyak perusahaan software yang membuat System Network Architektur (SNA), yang antara lain IBM, Digital, Sperry, burough dsb. Masing-masing perusahaan tersebut membuat aturan-aturan yang antara satu sama lain berbeda, misalkan IBM mengembangkan SNA yang hanya memenuhi kebutuhan komputer-komputer yang menggunakan SNA produk IBM. Apabila ingin dihubungkan dengan SNA produk digital tentunya tidak bisa, hal ini disebabkan protokolnya tidak sama . Analoginya, misalkan anda berbicara dengan bahasa Jawa, tentunya akan dimengerti pula orang lain yang juga bisa berbahasa Jawa, misalkan anda berbicara dengan orang sunda, apakah bahasa anda dapat diterima oleh orang tersebut? tentunya tidak? masalah ini bisa diselesaikan jika anda berbicara menggunakan bahasa standar yang tentunya bisa dimengerti lawan bicara anda.
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi. Masalah utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah karena mereka mengunakan protocol dan format data yang berbeda-beda. Menghadapi kenyataan ini, kemudian The International Standard Organization (ISO) pada sekitar tahun 1980-an, meluncurkan sebuah standar model referensi yang berisi cara kerja serangkaian protokol SNA. Model referensi ini selanjutnya dinamakan Open System Interconnection (OSI).
Model Referensi OSI terdiri dari 7 buah bagian / layer yang masing-masing layer mempunyai tugas sendiri-sendiri. dikarenakan OSI terdiri dari 7 macam layer, maka model referensi OSI seringkali disebut OSI 7 Layer. 7 Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI mempunyai sebuah kepanjangan, yaitu :
Open System Inter Connection ini yang merupakan Kumpulan Layer-layer yang tidak salingbergantungan namun saling berkaitan satu sama lainnya, maksud dari pernyataan tersebut adalah masing-masing Layer sudah mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing dan Saling mengisi satu sama lain, dan sama halnya dengan sebuah kerjasama Kelompok. jika salah satu dari Layer tersebut tidak digunakan berarti tidak akan Terbentuk jaringan.

Komponen Penyusun 7 Layer OSI
7 OSI Layer memiliki 7 Layer yang Terdiri dari :
  1. Physical Layer 
  2. DataLink Layer 
  3. Network Layer 
  4. Transport Layer 
  5. Session Layer 
  6. Presentation Layer 
  7. Application Layer.
Dari ke Tujuh layer tersebuat mempunyai 2 (dua) Tingkatan Layer, yaitu:

  1. Lower Layer yang meliputi : Physical Layer, DataLink Layer, dan Network Layer.
  2. Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer

Kamis, 12 Maret 2015

Tugas Softskill 1

Macam-macam hardware dan fungsinya
Pengertian dari hardware atau dalam bahasa indonesia-nya disebut juga dengan nama “perangkat keras” adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alat nya bisa dilihat dan diraba secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi.

Hardware dapat bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan ada padanya, atau yang juga disebut dengan dengan istilah instruction set. Dengan adanya perintah yang dapat dimengerti oleh hardware tersebut, maka hardware tersebut dapat melakukan berbagai kegiatan yang telah ditentukan oleh pemberi perintah....selanjutnya silahkan baca link dibawah ini :
http://www.mediafire.com/view/ged5u6woi2jagw7/Riyan_Saputro.pdf

Kamis, 08 Januari 2015

Pengertian ISO 14000

Pengertian ISO 14000
      ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem manejemen lingkungan (Rothery, 1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan di laksanakan oleh seluruh sektor industri. Mengapa di katakana sangat penting??? Itu sangat jelas sekali bahwa segala aktivitas di semua sektor industri keci, besar akan berpemgaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk hidup di sekitarnya, bukan hanya kita sebagai mausia, tetapi hewan dan tumbuhan akan juga mendapatkan dampaknya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan tentang ISO 14000.
        Indonesia adalah salah satu negara yang menerapkan standar ISO 14000 dalam pengelolaan lingkungan di dunia industri. Seperti yang disebutkan di atas bahwa negara Indonesia telah menerapkan standar ISO dari tahun 1993. Hal ini terus dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Kelompok Kerja Nasional ISO 14000. Berbagai program seminar dan penelitian mengenai ISO 14000 terus dikembangkan di Indonesia. Pada tahun 1996-1998, serangkaian seminar, lokakarya, penelitian dan proyek percontohan Sistem Manajemen Lingkungan telah diprakarsai oleh Kementerian Lingkungan Hidup, bekerjasama dengan BSN dan berbagai pihak. Rangkaian kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menjadi investasi awal bagi penerapan ISO 14001 di Indonesia dalam menumbuhkan sisi “demand” maupun “supply” menuju mekanisme pasar yang wajar.
Perusahaan perlu memiliki sistem pengelolaan lingkungan yang efisien and efektif. Hal ini dikarenakan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan, semakin ketatnya peraturan-peraturan lingkungan dan tekanan dari pasar kepada perusahaan-perusahaan mengenai komitmen terhadap lingkungan. Di dalam menguji keandalan sistem para pemasoknya, perusahaan-perusahaan ini telah melakukan kajian atau audit lingkungan untuk menilai kinerja lingkungannya (atau yang biasa disebut audit pihak kedua). Tetapi untuk menyakinkan bahwa sistem perusahaan-perusahaan telah memenuhi dan secara terus menerus dapat memenuhi persyaratan-persyaratan internasional ini maka banyak perusahaan perlu melibatkan pihak independent sebagai penilai sistem mereka. Dari perspektif ini maka muncullah badan-badan sertifikasi yang menjembatani antara kebutuhan calon konsumen dengan para pemasok dalam masalah kinerja lingkungan.
Kalangan bisnis, perdagangan, manufaktur dan jasa membutuhkan informasi tentang kualitas manajemen lingkungan suatu perusahaan, tetapi mereka tidak mungkin melakukan proses verifikasi tersebut sendiri. Kondisi ini yang mendorong keberadaan Sertifikasi Standar Sistem Manajemen Lingkungan sebagai alat bantu untuk mendapatkan jaminan bahwa rekan bisnis, pemasok, dan lain-lain perusahaan-perusahaan terkait juga turut atau bahkan memiliki bukti komitmen terhadap pelestarian lingkungan.
sumber : https://agungborn91.wordpress.com/2010/12/25/penerapan-standar-iso-14000-di-indonesia/

Standar Manajemen Lingkungan

Standar Manajemen Lingkungan
        Sistem manajemen lingkungan merupakan program yang harus diterapkan oleh setiap pemilik usaha atau perusahaan dalam bidang apapun sebagai jaminan bahwa usaha yang dijalankan tidak akan mendatangkan potensi merusak bagi lingkungan dalam operasinya. Agar setiap perusahaan atau usaha memiliki standar yang sama dalam hal menjalankan sistem operasional dengan standar ramah lingkungan, sistem manajemen lingkungan yang diterapkan masing-masing perusahaan harus berdasarkan standar resmi internasional yaitu ISO 14001. Standar ini wajib dituruti oleh berbagai perusahaan serta bidang usaha di seluruh dunia dalam hal operasi standar mereka dan yang melanggar akan menghadapi sanksi formal. Pemberlakuan prinsip-prinsip ISO 14001 berdasar pada pengertian lingkungan sebagai area di sekeliling wilayah operasi perusahaan atau organisasi yang mencakup berbagai faktor seperti air, tanah, udara, habitat makhluk hidup serta masyarakat sekitar. Penerapan prinsip-prinsip manajemen lingkungan secara optimal harus mencakup semua area ini bila ingin dianggap sebagai perusahaan yang terpercaya dan beretika. Penerapan sistem manajemen lingkungan yang utuh dan menyeluruh bukan hanya merupakan kewajiban sebuah perusahaan melainkan juga sebuah langkah investasi yang bagus dan berjangka panjang.
       Berdasarkan ISO 14001, pengertian sistem manajemen lingkungan secara umum adalah satu sistem manajemen lengkap yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan yang terkait atau berpotensi mendatangkan dampak bagi lingkungan di sekitar wilayah operasi perusahaan, dimana sistem manajemen tersebut harus meliputi keseluruhan proses mulai dari perencanaan, penelitian, penerapan, penanggungjawaban, peninjauan dan peninjauan ulang serta pembuatan dan pemeliharaan kebijakan yang telah dihasilkan. Perusahaan yang menerapkan sistem manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14001 secara maksimal sesungguhnya sedang berinvestasi dengan menumbuhkan lingkungan usaha yang baik serta memberikan imej baik kepada masyarakat dan berpotensi menarik lebih banyak pelanggan atau investor. Selain itu, perusahaan yang sistem operasinya berkaitan dengan, berdampak pada atau memiliki sumber daya dari lingkungan akan menjamin kelangsungan operasi perusahaan di masa depan sekaligus keberlanjutan dari kondisi lingkungan di sekitarnya. Banyak perusahaan kurang etis yang menganggap bahwa penerapan sistem manajemen lingkungan, terutama yang berdasarkan ISO secara mendetail, merupakan hal yang membuang-buang waktu dan biaya serta tidak memiliki potensi komersil. Hal tersebut mungkin saja jika dilihat secara harfiah dan dalam jangkap pendek. Akan tetapi, untuk jangka pajang, jika prinsip manajemen lingkungan dalam ISO 14001 diterapkan secara maksimal, akan ada banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh satu perusahaan.
    Hal yang paling jelas nampak dalam penerapan sistem manajemen lingkungan adalah potensi berkurangnya kecelakaan kerja baik bagi para pekerja dan pihak-pihak di perusahaan maupun bagi masyarakat yang tinggal di daerah sekitar wilayah usaha tersebut. Selain itu, penerapan sistem kerja berbasis lingkungan akan menunjukkan penghematan pada biaya listrik, air serta sumber-sumber energy untuk operasional perusahaan lainnya. Selain itu, tren ‘Green Company’ yang sangat populer sekarang akan membuat suatu perusahaan yang menerapkan sistem manajemen menurut ISO 14001 memiliki imej positif dalam industrinya sehingga berpotensi menarik investor dan konsumen lebih banyak. Pemilik perusahaan yang menerapkan sistem ini juga akan menghemat lebih banyak dalam hal biaya asuransi karena perusahaan asuransi biasanya menurunkan tarif untuk pihak yang menerapkan sistem atau teknologi yang berpotensi menghemat energi serta menurunkan tingkat kecelakaan. Akhirnya, perusahaan yang menerapkan sistem manajemen lingkungan yang baik berpotensi membina hubungan baik dan harmonis dengan masyarakat sekitarnya, dimana hal ini dapat berdampak pada berbagai kemudahan yang dapat diperoleh perusahan terkait dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat.
sumber :  https://jujubandung.wordpress.com/2012/09/25/mengenal-sistem-manajemen-lingkungan-berdasarkan-iso-14001/

Standar Manajemen Keselamatan dan Keselamatan kerja

Standar Manajemen Keselamatan dan Keselamatan kerja.
       Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu sistem untuk mengelola K3 dalam perusahaan dengan baik dan efektif SMK3 (Safety Management System) mulai populer sekitar tahun 1980an sebagai suatu pendekatan pencegahan kecelakaan secara komprehensif dan terpadu. Mulai dipopulerkan oleh ahli=ahli K3 seperti Frank K Birds, dari International Loss Conttrol Institute, James Tye dari British Safety Council dan Dan Petersen Para ahli ini yakin bahwa pendekatan K3 tradisionil tidak mampu mengantisipasi peningkatan risiko dan kompleksitas kegiatan usaha sehingga diperlukan pendekatan kesisteman untuk meningkatkan kinerja K3
      Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharan kewajiban K3, dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produkatif.
         Sistem Menajemen K3 Berdasarkan Permenaker No.5 Tahun 1996  adalah bagian dari sistem
manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
sumber : http://makalahpendidikanteknikmesin.blogspot.com/2012/03/sistem-manajemen-kesehatan-dan.html