ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem manejemen
lingkungan (Rothery, 1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan di
laksanakan oleh seluruh sektor industri. Mengapa di katakana sangat
penting??? Itu sangat jelas sekali bahwa segala aktivitas di semua
sektor industri keci, besar akan berpemgaruh pada lingkungan yang akan
sangat berpengaruh bagi makluk hidup di sekitarnya, bukan hanya kita
sebagai mausia, tetapi hewan dan tumbuhan akan juga mendapatkan
dampaknya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan tentang ISO
14000.
Indonesia adalah salah satu negara yang menerapkan standar ISO 14000
dalam pengelolaan lingkungan di dunia industri. Seperti yang disebutkan
di atas bahwa negara Indonesia telah menerapkan standar ISO dari tahun
1993. Hal ini terus dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Kelompok Kerja Nasional ISO
14000. Berbagai program seminar dan penelitian mengenai ISO 14000 terus
dikembangkan di Indonesia. Pada tahun 1996-1998, serangkaian seminar,
lokakarya, penelitian dan proyek percontohan Sistem Manajemen Lingkungan
telah diprakarsai oleh Kementerian Lingkungan Hidup, bekerjasama dengan
BSN dan berbagai pihak. Rangkaian kegiatan tersebut dimaksudkan untuk
menjadi investasi awal bagi penerapan ISO 14001 di Indonesia dalam
menumbuhkan sisi “demand” maupun “supply” menuju mekanisme pasar yang
wajar.
Perusahaan perlu memiliki sistem pengelolaan lingkungan yang efisien
and efektif. Hal ini dikarenakan meningkatnya kepedulian masyarakat
terhadap kelestarian lingkungan, semakin ketatnya peraturan-peraturan
lingkungan dan tekanan dari pasar kepada perusahaan-perusahaan mengenai
komitmen terhadap lingkungan. Di dalam menguji keandalan sistem para
pemasoknya, perusahaan-perusahaan ini telah melakukan kajian atau audit
lingkungan untuk menilai kinerja lingkungannya (atau yang biasa disebut
audit pihak kedua). Tetapi untuk menyakinkan bahwa sistem
perusahaan-perusahaan telah memenuhi dan secara terus menerus dapat
memenuhi persyaratan-persyaratan internasional ini maka banyak
perusahaan perlu melibatkan pihak independent sebagai penilai sistem
mereka. Dari perspektif ini maka muncullah badan-badan sertifikasi yang
menjembatani antara kebutuhan calon konsumen dengan para pemasok dalam
masalah kinerja lingkungan.
Kalangan bisnis, perdagangan, manufaktur dan jasa membutuhkan
informasi tentang kualitas manajemen lingkungan suatu perusahaan, tetapi
mereka tidak mungkin melakukan proses verifikasi tersebut sendiri.
Kondisi ini yang mendorong keberadaan Sertifikasi Standar Sistem
Manajemen Lingkungan sebagai alat bantu untuk mendapatkan jaminan bahwa
rekan bisnis, pemasok, dan lain-lain perusahaan-perusahaan terkait juga
turut atau bahkan memiliki bukti komitmen terhadap pelestarian
lingkungan.
sumber : https://agungborn91.wordpress.com/2010/12/25/penerapan-standar-iso-14000-di-indonesia/
sumber : https://agungborn91.wordpress.com/2010/12/25/penerapan-standar-iso-14000-di-indonesia/